Senin, 29 Juli 2019

Mengenal Fungsi Require Dan Include Dalam PHP

Mengenal Fungsi Require Dan Include Dalam PHP




 kali ini saya akan memberikan tips & trik untuk teman-teman yang sedang mendalami pemrograman PHP. Nah, yang akan saya bahas kali ini adalah fungsi PHP include() dan require(). Banyak yang bertanya-tanya, apa sich bedanya include() dan require()? lalu apa bedanya yang menggunakan _once dan yang tidak?. Oke dari pada teman-teman pada bingung, simak penjelasan berikut ini.
Fungsi PHP include() dan require() merupakan fungsi yang digunakan untuk menyertakan file php lain ke dalam suatu program PHP. Hal sangat membantu proses pemrograman karena tidak perlu menulis program PHP secara berulang-ulang, cukup dalam satu file saja.
Ada empat fungsi PHP untuk menyertakan file lain ke dalam suatu program yaitu require()require_once()include() dan include_once().
Perbedaan include() dan require().

Pada dasarnya fungsi include() dan require() memiliki kegunaan yang sama, hanya saja pada fungsi include(), jika file yang disertakan ternyata tidak ditemukan (karena lokasi yang salah atau memang file tidak ada) maka program atau perintah PHP selanjutnya (setelah include) akan tetap dijalankan walaupun ditampilkan error.
Sedangkan require() jika file yang disertakan tidak ditemukan (karena lokasi yang salah atau memang file tidak ada) maka program atau perintah PHP selanjutnya (setelah include) tidak akan dijalankan.
Contoh disini saya membuat fungsi buatan dalam file function_looping.php.


Kemudian saya sertakan file function_looping.php kedalam file index.php untuk menampilkan fungsi looping().


Karena nama file yang saya ketik salah maka akan terjadi error, namun perintah echo untuk menampilkan kalimat "Hasil looping:" tetap dijalankan.
Sekarang saya sertakan file function_looping.php kedalam file index.php dengan perintah required().
Karena nama file yang saya ketik salah maka akan terjadi error, dan perintah echo untuk menampilkan kalimat "Hasil looping:" tidak dijalankan.
Perbedaan menggunakan _once dan tanpa _once.
Menggunakan _once baik pada include ataupun require akan memastikan bahwa file yang disertakan hanya satu kali walaupun ditulis secara berulang-ulang. Jika tidak menggunakan _once maka akan tejadi error jika kita menyertakan file yang sama lebih dari satu kali.
Menyertakan satu file lebih dari satu kali menggunakan fungsi require.
Haslinya error (tidak boleh menyatakan lebih dari satu kali).
Menyertakan satu file lebih dari satu kali menggunakan fungsi require_once.
Hasilnya tidak terjadi error.

MENGENAL FUNGSI IMPLODE DAN EXPLODE PADA PHP

MENGENAL FUNGSI IMPLODE DAN EXPLODE PADA PHP






 Fungsi Explode digunakan untuk memisahkan atau memecah-mecahkan suatu string berdasarkan tanda pemisah yang kita tentukan sebelumnya. Sedangkan Implode berfungsi kebalikannya yakni menggabungkab suatu srtring yang terpisah.

Memahami-Fungsi-Explode-da-Implode-PHP
Perhatikan $data_awal yang mendefinisikan string. Dengan menggunakan explode kita akn memisahkan string tersebut dengan tanda pemisah adalah spasi. Simpan data dan jalankan di browser. maka akan terlihat hasilnya sebagai berikut :
Memahami-Fungsi-Explode-da-Implode-PHP

Setelah string diatas terpisah kita akan mencoba menggabungkannya kembali. Silahkan teman-teman ketik kode php selanjutnya sebagai berikut :
Memahami-Fungsi-Explode-da-Implode-PHP
Dengan menggunakan fungsi explode dengan tanda penggabung " : " maka string yang awalnya terpisah akan digabungkan. Simpan kembali file php-nya dan jalankan pada browser. Maka akan terlihat hasilnya :
Memahami-Fungsi-Explode-da-Implode-PHP
Hasil penggabungan string dapat kita lihat pada gambar kotak merah.
Demikian tutorial string PHP exlpode dan implode semoga bermanfaat. Terimakasih

Fungsi Date Pada PHP

Fungsi Date Pada PHP

 masuk juga di web game saya ya gas:ini link game saya gas


Hai semuanya, hari ini kita akan mempelajari fungsi date pada PHP. Ada banyak macam loh untuk date php ini. Apa saja? Langsung saja yuk.
Fungsi date ini digunakan untuk mengambil waktu (hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, detik). Hasil dari fungsi ini adalah sebuah string yang berisi waktu sesuai dengan format yang diinginkan. Berikut adalah format date yang bisa digunakan di PHP :
FormatKeterangan
Hari/Tanggal--
dTanggal dalam 1 bulan, 2 digit. Contoh: 01 sampai 31
DNama hari dalam seminggu, 3 huruf. Contoh: Mon sampai Sun
jTanggal dalam 1 bulan, tanpa 0 di depannya. Contoh: 1 sampai 31
lNama hari dalam seminggu. Contoh: Sunday sampai Saturday
NISO-8601 angka yang menunjukkan hari (PHP 5.1.0). Contoh: 1 (Senin) sampai 7 (Minggu)
SSuffix bahasa inggris untuk tanggal, 2 huruf. Contoh: st, nd, rd dan th.
wAngka yang menunjukkan hari dalam seminggu. Contoh: 0(Minggu) sampai 6(Sabtu)
zAngka dalam 1 tahun. Contoh: 0 sampai 365
Minggu--
WISO-8601 nomor minggu dalam 1 tahun, mingguan/week dimulai dari hari Senin. Contoh: 25(Minggu ke 25 dalam tahun)
Bulan--
FNama bulan. Contoh: January sampai December
mAngka yang menunjukkan bulan. Contoh: 01 sampai 12
MNama bulan 3 huruf. Contoh Jan sampai Dec
nAngka yang menynjukkan bulan, tanpa 0 di depannya. Contoh: 1 sampai 12
tJumlah hari bulan yang ditentukan. Contoh: 28 sampai 31.
Tahun--
YTahun 4 digit. Contoh: 2010 atau 2012
yTahun 2 digit. Contoh: 10 atau 12
Waktu--
ahuruf kecil am atau pm
Ahuruf kapital AM atau PM
BSwatch Internet Time. Contoh: 000 sampai 999
gFormat 12 jam, tanpa 0. Contoh: 1 sampai 12
GFormat 24 jam, tanpa 0. Contoh: 0 sampai 23
hFormat 12 jam, 2 digit. Contoh: 01 sampai 12
HFormat 24 jam, 2 digit. Contoh: 00 sampai 23
iMenit. Contoh: 00 sampai 59
sDetik. Contoh: 00 sampai 59
uMicroseconds (PHP 5.2.2). Contoh: 54321
Timezone--
ePengidentifikasi Timezone (PHP 5.1.0). Contoh: Asia/Jakarta
OPerbedaan terhadap waktu Greenwich (GMT) dalam jam. Contoh: +0200
Pperbedaan terhadap waktu Greenwich (GMT) dalam jam ada titik dua antara jam dan menit (PHP 5.1.3). Contoh: +02:00
TSingkatan Timezone. Contoh: EST, MDT, dsb
Full(Date/Time)--
cTanggal ISO 8601  (PHP 5). Contoh: 2014-07-18T17:09:46+08:00 
rFormat tanggal RFC 2822. Contoh: Fri, 18 Jul 2014 17:10:22 +0800 

Nah, untuk penggunaannya, coba lihat script di bawah ini.
fungsi-date-php
Dan inilah hasilnya :
fungsi-date-php
Jika ingin mendownload filenya, bisa download di link ini.
Semoga bermanfaat ya :)

sumber web:https://www.dumetschool.com/blog/Fungsi-Date-pada-PHP

Senin, 22 Juli 2019

Pengertian Array dan Fungsi-fungsi Array Pada PHP

Pengertian Array dan Fungsi-fungsi Array Pada PHP

sumber :https://ilmu-detil.blogspot.com

pusing coding gays

Apa itu Array ?

Array adalah suatu struktur ataupun tipe data yang dapat menampung banyak variabel. Jadi ketika sebuah variabel didefinisikan sebagai array maka variabel tersebut mengandung banyak data

Pada Gambar.1 diatas kita memiliki array Nama yang memiliki tiga buah elemen : Doni, Didi Mansur dan M.Reza. Masing-masing elemen tersebut diwakili oleh sebuah index. Index ke-0 menyatakan Doni, Index ke-1 menyatakan Didi Mansur, Index ke-2 menyatakan M.Reza.

Apa itu Index pada sebuah Array ?

Index adalah suatu cara untuk mengakses elemen array. Index pada array dapat dikatakan juga nomor yang mewakili sebuah elemen array. 

Jika kita misalkan elemen array pada Gambar.1 diatas sebagai sebuah rumah, maka dapat kita ilustrasikan nomor rumah untuk Doni diwakili oleh 0, nomor rumah untuk Didi Mansur diwakili oleh 1, nomor rumah untuk M.Reza diwakili oleh 2 seperti yang ditunjukkan oleh Gambar.2 dibawah ini :


Untuk membuat array seperti Gambar.2 diatas pada pemrograman PHP, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
$nama = array("Doni", "Didi Mansur", "M.Reza");

Index pada kebanyakan bahasa pemrograman umumnya diwakili dengan numerik (0,1,2,3) dan selalu dimulai dengan angka 0(secara default). Jadi untuk mengakses elemen array pertama dimulai dari index 0 dan increment 1 untuk elemen array berikutnya:
//mengakses elemen array
echo $nama[0]; //Doni
echo $nama[1]; //Didi Mansur
echo $nama[2]; //M.Reza

Namun dalam bahasa pemrograman PHP, index tidak mesti harus dimulai dari 0. Agar index tidak selalu dimulai dari 0, kita harus memberikan index sendiri seperti contoh dibawah ini dimana elemen pertama dimulai dari index 1:
$nama = array(1=>"Doni", 2=>"Didi Mansur",3=>"M.Reza");

Sedangkan untuk mengakses elemen array diatas dilakukan dengan cara sebagai berikut :
//mengakses elemen array
echo $nama[1]; //Doni
echo $nama[2]; //Didi Mansur
echo $nama[3]; //M.Reza

Jenis-jenis tipe array di php

Ada beberapa jenis tipe array yang bisa digunakan, dalam definisinya semua jenis sama saja adalah array, hanya cara penggunaannya saja yang berbeda, beberapa jenis array yaitu: Numeric ArrayAssociative Array, dan Multidimensional Array. Berikut ini masing-masing penjelasan singkat masing-masing jenis array:
  1. Numeric Array
    Numeric array merupakan jenis array dimana index elemen yang terdapat didalamnya di definisikan dengan angka, biasanya index pertama dimulai dengan angka “0” dan seterusnya.
  2. Associative Array (array assosiatif)Array associative berbeda dengan jenis array numeric, array jenis ini mengdefinisikan index-nya menggunakan name atau nama untuk dapat mengakses nilai dari elemen array tersebut.
  3. Multidimensional ArrayArray multidimensional adalah metode penyimpanan nilai data array lebih dari satu array, ini artinya array didalam array, array multidimensi sangat berguna untuk menyimpan nilai variabel dengan banyak data meskipun lebih sulit untuk menggunakannya tetapi array jenis ini lebih efisien dalam pemakai karna mampu menampung banyak data.
Untuk numerical array dan associative array telah diutarakan secara lengkap pada penjelasan diatas. Multidimensional array adalah array yang mengandung sebuah array lagi atau beberap buah array. Berikut ini contoh pembuatan array multidimensi serta cara mengaksesnya :
<?php
    $nama = array( 
    "Doni" => array (
       "Fisika" => 89,
       "Matematika" => 90,  
       "Kimia" => 88
    ),
    
    "Didi Mansur" => array (
       "Fisika" => 70,
       "Matematika" => 82,
       "Kimia" => 99
    ),
    
    "M.Reza" => array (
       "Fisika" => 61,
       "Matematika" => 72,
       "Kimia" => 79
    )
 );
 
 /* Mengakses nilai array multidimensi */
 echo "Nilai Doni dalam mata pelajaran Fisika : " ;
 echo $nama['Doni']['Fisika'] . "<br />"; 
 
 echo "Nilai Didi Mansur dalam mata pelajaran Matematika : ";
 echo $nama['Didi Mansur']['Matematika'] . "<br />"; 
 
 echo "Nilai M.Reza dalam mata pelajaran Kimia : " ;
 echo $nama['M.Reza']['Kimia'] . "<br />"; 
?>

Outputnya :
Nilai Doni dalam mata pelajaran Fisika : 89
Nilai Didi Mansur dalam mata pelajaran Matematika : 82
Nilai M.Reza dalam mata pelajaran Kimia : 79
Semoga Ilmu Ini Bermanfaat Bagi Kalian Semua.
Jangan Lupa Coment Dan Share Ya .

Tentang Function

coding bagi pemula

Pengertian Fungsi (function) PHP dan Cara Penggunaan Fungsi PHP



Pengertian Fungsi (Function) dalam PHP


Fungsi (atau Function)  dalam bahasa pemograman adalah kode program yang dirancang untuk menyelesaikan sebuah tugas  tertentu, dan merupakan bagian dari program utama. Kita dapat membuat fungsi sendiri,   atau  menggunakan fungsi yang  dibuat oleh programmer lain.
Dalam dunia pemograman terdapat istilah ‘lazy progamming yang artinya bukanlah programmer yang malas. Tetapi, daripada membuat kode program umum dari dasar, kita bisa menggunakan fungsi yang telah dibuat oleh programmer lain. PHP bahkan menyediakan ribuan fungsi bawaan yang tersedia untuk membantu kita dalam merancang program.

Cara Menggunakan Fungsi PHP

Menggunakan fungsi dalam teori pemograman sering juga disebut dengan istilah ‘memanggil fungsi (calling a function). Fungsi dipanggil dengan menulis nama dari fungsi tersebut, dan diikuti dengan argumen (jika ada). Argumen ditulis di dalam tanda kurung, dan jika jumlah argumen lebih dari satu, maka diantaranya dipisahkan oleh karakter koma.

Pengertian Argumen dan Parameter dalam Fungsi PHP

Sebuah fungsi dalam memproses data, kadang memerlukan beberapa inputan atau nilai masukan. Inputan inilah yang dimaksud dengan argumen. Sebuah fungsi bisa membutuhkan 1, 2, atau 5 argumen, namun bisa juga tidak memerlukan argumen sama sekali.

Contoh Pemanggilan Fungsi PHP

Sebagai latihan dan prakter dalam menggunakan fungsi,  Berikut adalah format dasar pemanggilan, dan pengembalian nilai fungsi:
1
$varibel_hasil_fungsi = nama_fungsi(argumen1, argumen2, argumen3)
  • $varibel_hasil_fungsi adalah variabel yang akan menampung hasil pemrosesan fungsi. Tergantung fungsinya, hasil dari sebuah fungsi bisa berupa angka, string, array, bahkan objek.
  • nama_fungsi adalah nama dari fungsi yang akan dipanggil
  • argumen1, argumen2 adalah nilai inputan fungsi. Banyaknya argumen yang dibutuhkan, tergantung kepada fungsi tersebut. Jika sebuah fungsi membutuhkan argumen 2 buah angka, maka kita harus menginputnya sesuai dengan aturan tersebut, atau jika tidak, PHP akan mengeluarkan error.
Sebagai contoh, PHP menyediakan fungsi akar kuadrat, yakni sqrt(), berikut adalah cara penggunaannya:
1
2
3
4
5
<?php
$akar_kuadrat = sqrt(49);
echo "Akar kuadrat dari 49 adalah $akar_kuadrat";
// Akar kuadrat dari 49 adalah 7
?>
Dalam contoh diatas, fungsi sqrt() akan menghitung akar kuadrat dari nilai argumen yang diinput. Saya menambahkan argumen 49 sebagai inputan.
Nilai hasil dari fungsi sqrt(49), selanjutnya di tampung dalam variabel $akan_kuadrat, yang kemudian ditampilkan ke dalam web browser.
Selain ditampung di dalam variabel, kita bisa menampilkan hasil fungsi langsung ke web browser, seperti contoh berikut:
1
2
3
4
<?php
echo "12 pangkat 2 adalah: ".pow(12,2);
// 12 pangkat 2 adalah: 144
?>
Fungsi pow() adalah fungsi pemangkatan matematika bawaan PHP. Fungsi ini membutuhkan 2 argumen, argumen pertama adalah nilai awal yang ingin dihitung, dan argumen kedua adalah nilai pangkat. Pow(12,2) sama dengan 12 kuadrat.
Perlu juga diperhatikan adalah tipe parameter yang dibutuhkan oleh sebuah fungsi. Seperti 2 contoh kita diatas, fungsi sqrt() dan pow() adalah fungsi matematika. Kedua fungsi ini hanya bisa memproses parameter dengan tipe angka (interger dan float). Jika anda memasukkan parameter jenis string, maka PHP akan mengeluarkan error.
Jumlah dan urutan argumen juga harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh fungsi. Jika sebuah fungsi hanya membutuhkan 1 argumen, maka kita tidak bisa menambahkan argumen kedua, kecuali ada argumen yang bersifat opsional (dapat diabaikan).